Upaya menanggulangi dan mencegah stunting di kalangan anak-anak terus dilakukan oleh berbagai pihak, termasuk lembaga keagamaan. Pada hari Kamis, 10 Juli 2025, Komisi Perempuan dan Remaja Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Paser menggelar kegiatan Sosialisasi Pencegahan Stunting di Desa Pondong Baru, bekerja sama dengan PKK Desa Pondong Baru. Kegiatan ini dihadiri oleh para ibu yang memiliki anak dengan indikasi stunting, ibu hamil, ibu muda, serta para kader PKK. Acara diawali dengan sambutan dari Kepala Desa Pondong Baru yang menyampaikan terima kasih atas inisiatif MUI dalam membawa edukasi kesehatan berbasis nilai-nilai Islam ke tengah masyarakat desa.

Dalam sambutannya, Koordinator Komisi Perempuan dan Remaja MUI Kabupaten Paser menegaskan bahwa stunting adalah persoalan yang tidak hanya berdampak pada kondisi fisik anak, tetapi juga pada kecerdasan dan masa depan generasi bangsa. Oleh karena itu, upaya pencegahan stunting harus dilakukan secara komprehensif, melibatkan seluruh lapisan masyarakat, dan dipandu oleh nilai-nilai keagamaan. Sebagai narasumber utama, hadir H. M. Mas’ud Leman, S.Ag., M.Ap, Sekretaris Umum MUI Kabupaten Paser, yang membawakan materi berjudul “Urgensi Pencegahan Stunting dalam Pandangan Islam dan Kesehatan Masyarakat.” Dalam pemaparannya, beliau menjelaskan bahwa Islam sangat menekankan pentingnya menjaga kesehatan dan kesejahteraan anak-anak. Anak merupakan amanah dari Allah SWT yang harus dijaga, dirawat, dan diberi hak tumbuh kembang yang optimal — mulai dari kandungan hingga masa balita. “Stunting bukan hanya persoalan gizi. Ini adalah persoalan amanah dan tanggung jawab. Islam mengajarkan kita bahwa memberi makan anak dengan makanan yang baik dan halal adalah bagian dari ibadah,” ujar H. M. Mas’ud Leman dalam ceramahnya. Para peserta tampak antusias mengikuti penyuluhan. Banyak dari mereka aktif mengajukan pertanyaan, terutama mengenai pola makan bergizi, perawatan selama kehamilan, dan pentingnya sanitasi rumah tangga dalam mendukung tumbuh kembang anak.

Sebagai bentuk perhatian konkret terhadap anak-anak yang mengalami stunting, panitia juga membagikan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berupa telur rebus dan susu kepada peserta yang membutuhkan. PMT ini merupakan bagian dari upaya pemenuhan gizi harian yang sederhana namun sangat penting bagi pemulihan kondisi anak. Kegiatan ini tidak hanya memberikan wawasan baru bagi masyarakat tentang bahaya dan pencegahan stunting, tetapi juga memperkuat kolaborasi antara lembaga keagamaan dan organisasi kemasyarakatan dalam membangun generasi yang sehat, cerdas, dan berakhlak mulia.








